BELAJAR DARI RASA IRI HATI DAN KECEMBURUAN
NARASIKU

By ADMIN 05 Sep 2020, 23:57:19 WIB Sekretariat
BELAJAR DARI RASA IRI HATI DAN KECEMBURUAN

Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada bapak ibu, teman-teman atau siapapun yg membaca tulusan ini, serta tidak bermaksud untuk menggurui siapapun, kami dengan kerendahan hati mohon izin pada pimpinan (Pak Camat, Ibu Sekcam, Bapak Ibu Kasi) untuk sharing menyampaikan sedikit informasi dibawah ini.......

Hati dan fikiran kita mungkin sudah banyak didominasi oleh masalah-masalah duniawi yang fana. Keinginanan yang berlebihan dalam meraih impian duniawi seringkali memberikan implikasi negatif terhadap perasaan kita sendiri, yaitu munculnya sentimen rasa negative berupa rasa iri atau cemburu dalam suatu dinamika sosial di lingkungannya.

COBA KITA INGAT LAGI....

Pernahkah kita iri atau cemburu pada keharmonisan rumah tangga orang lain. Pernahkah kita iri atau cemburu pada harta kekayaan orang lain. Pernahkah kita iri atau cemburu pada kedudukan dan jabatan orang lain. Pernahkah kita iri atau cemburu pada prestasi dan keberhasilan yang diraih orang lain. Pernahkah kita iri atau cemburu pada kecerdasan dan kelebihan orang lain. Pernahkah kita iri atau cemburu pada perhatian yg lebih yang diberikan pimpinan terhadap temen kita. Atau pernahkah kita cemburu pada keberuntungan yg diperoleh orang lain? Dan masih banyak lagi hal-hal sederhana yang dapat memantik api kecemburuan kita. Disadari atau tidak barangkali salah satu sentimen negatif tadi pernah singgah dalam hati kita.

Iri hati atau (Envy) dalam bahasa inggris sering disebut juga dengki atau hasad, merupakan emosi yang timbul ketika seseorang tidak memiliki keunggulan baik prestasi atau kekuasaan atau lainnya, menginginkan yang tidak dimilikinya itu, atau mengharapkan orang lain yang memilikinya kehilangan (Kamus BBI, Wikipedia Bahasa Indonesia). Betrand Russell seorang Filsuf peraih hadia nobel sastra mengatakan, bahwa iri hati merupakan salah satu penyebab utama ketidak bahagiaan sesorang, dan ketidak nyamanan yang berkepanjangan.

Orang yang iri hati tidak hanya mendapatkan ketidak bahagiaan bagi diri sendiri, tapi juga sering kali mengharapkan kemalangan bagi orang lain agar karunia atau kenikmatan orang lain terlepas. Russell berpendapat bahwa iri hati di picu oleh ketidak stabilan status sosial yang marak terjadi di dunia modern saat ini. Beberapa psikolog berpendapat bahwa iri hati dibedakan menjadi dua jenis, yaitu iri hati yang berbahaya dan iri hati yang jinak. Iri hati yang jinak dapat menjadi sumber kekuatan bagi tumbuhnya motivasi positif

Dalam bahasa sehari hari iri hati dan cemburu sering digunakan untuk maksud yang sama. Namun sesungguhnya keduanya merujuk pada emosi yang berbeda. Kecemburuan merupakan rasa takut akibat kehilangan yang dimilikinya, sedang iri hati adalah suatu kebencian yang disebabkan karena orang lain memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya, dimana dia menginginkan untuk dirinya sendiri. Jadi jika Iri hati berkaitan dengan rasa ingin memiliki atas apa yang tidak dimilikinya, sedang kecemburuan berkaitan dengan rasa takut kehilangan atas apa yang dimilikinya.

Rasa iri hati atau hasad dalam pandangan Islam merupakan salah satu contoh akhlaq tercela. Karena hasad pada hakekatnya tidak menyukai apa yang Allah takdirkan, merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan pada orang lain. Allah berfirman “ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang telah dikaruniakan oleh Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagiaan yang lain, (karena) bagi orang laki-laki ada bahagiaan dari pada apa yang mereka usahakan. dan bagi para wanita (pun) ada bahagiaan dari apa yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada allah sebagian dari karunianya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui sesuatu ” (QS. an Nisa : 32)

Pertanyaannya adalah iri hati atau kecemburuan yang seperti apa yang membuat kita bisa lebih tenang dan sejuk?. Jika melihat pendapat dari psikolog di atas, sepertinya masih banyak iri hati atau rasa cemburu yang jinak dan manis namun jarang hinggap dibenak kita. Yaitu iri hati atau cemburu melihat kejujuran dan keihklasan orang lain, iri hati atau cemburu melihat tanggung jawab dan komitmen yang tinggi orang lain, atau yang lebih eksklusif lagi iri hati dan cemburu melihat kegigihan orang lain dalam memperjuangkan ketaqwaan dan akhiratnya.

Sehingga dibalik iri hati dan cemburu tadi hendaknya berorientasi pada keinginan untuk merubah diri sendiri ketimbang semangat untuk meminta atau menggantikan. Iri hati atau cemburu terkadang dapat memberikan manfaat perubahan pada diri kita, selama tidak untuk tujuan agar dapat menghilangkan nikmat yang telah dikaruniakan pada orang lain, atau meminta kenikmatan yang telah diberikan pada orang lain untuk diri kita sendiri. Kecemburuan yang sehat dapat terjadi jika menumbuhkan motivasi dan sportifitas, meningkatkan productivitas, tidk mudah memberikan stigma negatif pada orang lain, serta melahirkan perubahan diri yang lebih baik.

Mari kita banyak belajar pada rasa iri hati dan kecemburuan yang terjadi pada diri kita. (nur.070)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment