▴ ▴
Breaking News
- SEKCAM BENER PIMPIN MONITORING MUSDES PENETAPAN APBDES TAHUN 2026 DESA KALIURIP
- UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE 97 KECAMATAN BENER
- CAMAT BENER HADIRI MUSDES PERBAIKAN JALAN KABUPATEN RUAS KALIWADER - PEKACANGAN
- DHARMA WANITA PERSATUAN KECAMATAN BENER GELAR SENAM SEHAT BERSAMA
- PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO GELAR RAKOR PENCEGAHAN KORUPSI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2025
- KEPALA DESA NGASINAN LANTIK PERANGKAT DESA UNTUK FORMASI JABATAN KAUR TATA USAHA DAN UMUM SERTA KEPALA DUSUN PESANGGRAHAN
- PERKUAT SINERGI KEAMANAN SEKOLAH, PLT. KASI PEMUM TRANTIB KOORDINASI DENGAN BHABINKANTIBMAS DAN SDN SENDANGSARI
- CAMAT BENER HADIRI SOSIALISASI PELAKSANAAN PLTSL DESA KALIWADER
- DPO Kecamatan Bener Dorong Pemberdayaan Difabel Melalui Rumah Singgah dan Klinik Pijat Netra Sensorik
- KECAMATAN BENER PERKUAT UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM INOVASI DOLAN DESA
Kasi Pemum Trantib Kecamatan Bener Hadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Purworejo.
Rakor Kesiapan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

Keterangan Gambar : Plt. Kasi Pemum Trantib Hidayatusibyan, S.IP hadir dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Purworejo, Selasa, 2 Desember 2025 di Aula BPBD Kab. Purworejo.
Camat Bener melalui Plt. Kasi Pemerintahan Umum dan Trantib, Hidayatusibyan, S.IP, menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Purworejo pada 2 Desember 2025 di Aula BPBD Purworejo. Rapat dipimpin langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, S.Sos bersama pejabat di Kabupaten Purworejo, diikuti oleh Kepala OPD se Kabupaten Purworejo.
Dalam rapat disampaikan proyeksi musim penghujan 2025–2026 dari BMKG, yang menunjukkan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari–Februari 2026 dengan curah hujan kategori atas normal, sehingga berpotensi menimbulkan risiko tinggi. Prediksi curah hujan di Kabupaten Purworejo pada November 2025 hingga Januari 2026 berada pada kisaran menengah hingga sangat tinggi.
Kabupaten Purworejo, dengan kondisi geografis pegunungan dan dataran rendah, memiliki potensi risiko bencana berupa banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, hingga penyakit akibat kelembaban tinggi. Sebanyak 16 kecamatan tercatat berpotensi terdampak. Delapan kecamatan rawan longsor, enam kecamatan rawan banjir, dan seluruh kecamatan berpotensi mengalami angin kencang serta cuaca ekstrem.
Rakor juga menegaskan instruksi Gubernur Jawa Tengah terkait fase pra-bencana, meliputi pemetaan wilayah rawan, penguatan koordinasi lintas sektor, optimalisasi sistem peringatan dini, serta upaya mitigasi fisik seperti perbaikan dan normalisasi saluran air. Selain itu, kesiapan jalur evakuasi, logistik, dan edukasi masyarakat turut menjadi fokus.
BPBD Kabupaten Purworejo telah menyiapkan langkah kesiapsiagaan melalui pengecekan sarana prasarana, pengaktifan posko siaga bencana 24 jam, serta pelaporan rutin dan cepat setiap kejadian kepada Pusdalops PB Provinsi Jawa Tengah.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments



