
- DAFA SULTAN HEIDAR DALANG CILIK TERNAMA kABUPATEN PURWOREJO MERIAHKAN PENTAS SENI ANAK BENER EXPO 2025
- 25 GROUP HADROH PUTRI SE KECAMATAN BENER BERSAING IKUTI FESTIVAL HADROH KLASIK BENER EXPO 2025
- MASYARAKAT BERDUYUN DUYUN IKUTI PEMBACAAN TAHLIL DAN SHOLAWAT BERSAMA BENER EXPO 2025
- BUPATI PURWOREJO BUKA BENER EXPO 2025 PROMOSIKAN PRODUG UNGGULAN DESA SENI DAN BUDAYA
- TP PKK KECAMATAN BENER SUSKSES RAIH JUARA PERTAMA LOMBA CIPTA MENU MEMASAK IKAN TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
- SKPD KECAMATAN BENER SOSIALISASIKAN VIDEO ANTI GRATIFIKASI
- CAMAT BENER SOSIALISASIKAN ZONA INTEGRITAS ANTI GRATIFIKASI DAN ANTI KORUPSI
- RAMAH TAMAH CAMAT BENER DENGAN PASKIBRA KECAMATAN BENER TAHUN 2025
- UPACARA PENURUNAN BENDERA PERINGATAN HUT KE-80 KEMERDEKAAN RI KECAMATAN BENER
- CAMAT BENER TRADISIKAN ZIARAH KE MAKAM PEJUANG SETIAP MEMPERINGATI HUT KEMERDEKAAN RI
UPAYA ATASI KEKERINGAN, PEMERINTAH DESA KAMIJORO BANGUN PAMSIMAS
Pelaksanaan Pembangunan PAMSIMAS

Keterangan Gambar : Foto Pembangunan PAMSIMAS Desa Kamijoro
Dampak kekeringan yang terjadi di musim kemarau ini terus meluas. Desa Kamijoro Kecamatan Bener berupaya mengatasi permasalahan tersebut. Selain melakukan droping air, pembangunan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sudah dimulai.
Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan Pamsimas ini berasal dari Dana APBN, dari keswadayaan berupa uang tunai direkening KKM (Kelompok Keswadayaan Masyarakat) disebut (Incash) , dari keswadayaan masyarakat berupa bahan material dan tenaga kerja yang disebut (In-Kind) dan pendampingan dana dari APBDes yang dianjurkan dari peraturan Pamsimas minimal sebersar 10% dari total anggaran Dana PAMSIMAS desa Kamijoro. Program ini diharapkan mampu membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air. Mengingat selama ini jika musim kemarau masyarakat desa menggunakan sisa air dalam penampungan, atau sungai.
Pamsimas dalam mengatasi permasalahan air minum dan sanitasi di wilayah perdesaan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat. Program ini telah membantu penduduk Indonesia untuk memiliki akses ke sarana air minum aman dan sanitasi layak di desa. Di wilayah-wilayah dimana Pamsimas diterapkan, banyak desa yang telah mencapai status bebas buang air sembarangan (Stop BABS) dan melaksanakan program cuci tangan pakai sabun (CTPS). Seiring perubahan perilaku hidup bersih dan sehat ini, masyarakat desa kini dapat menikmati perbaikan kesehatan, peningkatan produktivitas, serta standar hidup layak. ( Akr 87 )