▴ ▴
Breaking News
- SEKCAM BENER PIMPIN MONITORING MUSDES PENETAPAN APBDES TAHUN 2026 DESA KALIURIP
- UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE 97 KECAMATAN BENER
- CAMAT BENER HADIRI MUSDES PERBAIKAN JALAN KABUPATEN RUAS KALIWADER - PEKACANGAN
- DHARMA WANITA PERSATUAN KECAMATAN BENER GELAR SENAM SEHAT BERSAMA
- PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO GELAR RAKOR PENCEGAHAN KORUPSI DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2025
- KEPALA DESA NGASINAN LANTIK PERANGKAT DESA UNTUK FORMASI JABATAN KAUR TATA USAHA DAN UMUM SERTA KEPALA DUSUN PESANGGRAHAN
- PERKUAT SINERGI KEAMANAN SEKOLAH, PLT. KASI PEMUM TRANTIB KOORDINASI DENGAN BHABINKANTIBMAS DAN SDN SENDANGSARI
- CAMAT BENER HADIRI SOSIALISASI PELAKSANAAN PLTSL DESA KALIWADER
- DPO Kecamatan Bener Dorong Pemberdayaan Difabel Melalui Rumah Singgah dan Klinik Pijat Netra Sensorik
- KECAMATAN BENER PERKUAT UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PROGRAM INOVASI DOLAN DESA
WAROK CAMPUR SARI NGUDI UTOMO DARI DESA NGASINAN TAMPIL MEMUKAU DALAM GELAR APRESIASI SENI TRADISONAL 2025
Gelar Apresiasi Seni Tradisional 2025

Keterangan Gambar : Penampilan kesenian trasional Warok Campur Sari Ngudi Utomo dari Desa Ngasinan Kecamatan Bener dalam Gelar Apresiasi Seni Tradisional 2025 Kabupaten Purworejo.
Kesenian Warok Campurasi Ngudi Utomo ( WCNU ) dari Desa Ngasinan, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo turut memeriahkan penampilannya sekaligus menjadi Duta Seni Kecamatan Bener bersama duta seni dari 16 Kecamatan Se Kabupaten Purworejo dalam ajang Gelar Apresiasi Seni Kerakyatan 2025, yang diselenggarakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di Halaman DPRD Kabupaten Purworejo.
Kesenian tradisional WCNU ini awalnya bernama Toyak Campursari, terbentuk pada 1 Januari 1982 dibawah pimpinan Bp. Kirman dan terus berkembang sehingga pada tahun 2009 group kesenian Toyak Campursari ini dirubah menjadi Warok Campursari Ngudi Utomo dengan diikuti reorganisasi kepemimpinan. Di bawah pimpinan Bapak Surip, kesenian tradisional ini menampilkan pertunjukan khas warok campursari yang memadukan kekuatan, keindahan gerak, dan menambah dengan tarian kuda masa. Penampilan kelompok seni ini berhasil menarik perhatian penonton sekaligus menjadi wujud nyata pelestarian budaya daerah yang terus dijaga oleh masyarakat Desa Ngasinan.
Kehadiran pimpinan dan staff kecamatan dalam pagelaran seni tradisional menunjukkan dukungan dan komitmennya dalam mempromosikan serta melestarikan budaya lokal. Melalui partisipasi aktif ini, pemerintah turut memberikan apresiasi terhadap pelaku seni dan menjadi bagian penting dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya agar tetap dikenal dan dicintai oleh generasi muda.
Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments



