MENJALANKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN IKHLAS SERTA MEMELIHARA ETIKA BERKOMUNIKASI MERUPAKAN SIKAP PEMBELAAN KEPADA NEGARA
UPACARA BELA NEGARA

By ADMIN 19 Des 2024, 14:29:51 WIB Sekretariat
MENJALANKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN IKHLAS SERTA MEMELIHARA ETIKA BERKOMUNIKASI MERUPAKAN SIKAP PEMBELAAN KEPADA NEGARA

Bener. Menjalankan tugas secara profesioanal ikhlas dan penuh dedikasi adalah bentuk sikap awal pembelaan kepada negara yang paling penting dan mudah. Demikian kira-kira makna penting yang dapat dipetik dari amanat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, yang dibacakan oleh Sekertaris Camat Bener Bambang Surtianto, S.Si.M.Acc selaku Inspektur Upacara mewakili Camat Bener pada upacara peringatan Hari Bela Negara ke-79 tingkat Kecamatan Bener, yang dilaksanakan di halaman OPD Kecamatan Bener Kamis (19 Desember 2024).

Upacara Hari Bela Negara di ikuti oleh semua jajaran struktural OPD Kecamatan Bener, Karyawan karyawati Kecamatan Bener, Pelaksana Teknis Kecamatan, dan Siswa Praktek Kerja Lapangan dari SMK Batik Purworejo. Upacara berlangsung sederhana dan hikmat, tidak mengurangi esensi dan semangat untuk terus memelihara rasa cinta dan pembelaan terhadap negara Republik Indonesia. Dalam upacara tersebut dibacakan Ikrar Bela Negera di ikuti oleh semua peserta upacara, yang dibacakan oleh Solikun, S.AP Kepala Seksi Pemerintahan Desa Kecamatan Bener.

Dalam Ikrar tersebut semua warga negara Indonesia menyadari sepenuhnya, bahwa dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa, demi kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu ber Ikrar untuk bersikap dan berperilaku cinta tanah air, memiliki kesadaran yang tinggi berbangsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai idiologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara.

Perilaku sosial bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang kuat. sikap kerabatan yang begitu kental antara invid yang satu dengan in dividu yang lain sering kali membuat takjub banyak negara dibelahan bumi ini. Seiring perkembangan dan derasnya intervensi teknologi informasi yang begitu masif, etika komunikasi setiap orang menjadi begitu penting karena tidak hanya memberikan penilain pada lawan bicara saja tapi juga kepada siapa saja yang dapat menyaksikan atas apa yang kita tampilkan.

Menjaga setiap lontaran bahasa, guesture tubuh, air muka, maupun materi yang kita sampaikan, menjadi begitu penting. Terlebih lagi jika komunikasi itu diposting lewat ruang media yang dapat dakses oleh publik secara mudah dan cepat, tanpa batasan sekat, ataupun sensor yang ketat. Bisa jadi jika apa yang kita sampaikan tersebut menyakiti hati lawan bicara, atau sangat mungkin jika itu dilakukan oleh publik figur, atau secara materi berkaitan dengan isu dan menyentuh publik figur, akan menjadi komoditas politik yang mahal dan menggelitik.

Ekses dari itu adalah dimungkinkan munculnya virus DFK (Dis Informasi, Fitnah, dan Kebencian) yang terus menggelinding melaju bagaikan bola salju, dengan cepat akan mendegradasi atensi dan emosi publik. Jika situasi seperti ini terjadi maka harmonisasi kebersamaan masyarakat indonesia tentu sedang dalam susana tidak baik baik saja. Lantas siapa yang akan membela tentu kita semua punya kewajiban untuk berkontribusi mewujudkan situasi harmonis tersebut. (Bener Super)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment